Yesaya: Bahagiakan Pendukungmu!

Yesaya Alessandro Joseph Michael Saudale, atau biasa dikenal Yesaya Saudale, adalah student-athlete dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Mahasiswa jurusan hukum ini  lahir di Denpasar pada 14 Januari 2000. Awal mula ketertarikan Yesaya terhadap basket didasari latar belakang keluarga. Ibu dan kakak-kakaknya menyukai basket. Yesaya pun mengikuti jejak keluarganya. Sejak kelas tiga di bangku Sekolah Dasar, Yesaya mulai menekuni basket.

Student-athlete yang juga anggota timnas ini mulai mengikuti LIMA Basketball sejak season 6. Pengalaman pertama bermain di LIMA ia warnai dengan raihan gelar MVP saat fase Nationals musim lalu. Yesaya sangat bersyukur. Musim lalu menjadi pengalaman paling berkesan baginya. Berbagai manfaat ia rasakan saat bermain di LIMA, dari pengalaman baru, teman baru, hingga beasiswa yang ia dapatkan untuk mengurangi beban kedua orang tuanya.

foto: doc. LIMA


Tahun ini merupakan tahun keduanya unjuk diri di LIMA Basketball. Bertepatan dengan Nationals, Yesaya merasakan antusiasme dari orang-orang sekitarnya menular kepada dirinya. “Tahun ini LIMA lebih bagus. Sepertinya tahun ini lebih banyak yang mendaftar daripada tahun lalu. Saya jadi sering melihat munculnya talenta-talenta baru sejak bermain di LIMA. Atau, yang sebelumnya kesan saya biasa saja, sejak main di LIMA saya jadi tahu keberadaan mereka,” ucap Yesaya.

“Uniknya lagi, orang-orang yang mau nonton juga sudah bisa live streaming. Jadi, yang jauh dari lokasi pertandingan pun masih bisa ikut merasakan apa yang kami rasakan di sini. Mereka bisa menyaksikan semangat kami hanya dari genggaman tangan,” tambahnya tentang LIMA Basketball Nationals Season 7.

Yesaya mengaku bahwa semangatnya lebih meningkat saat ia harus tampil di fase ini. Selama ia bermain di LIMA, ia merasakan tingkat kompetisi juga semakin tinggi. Ditambah lagi banyaknya penonton yang terlihat antusias. Rasa percaya dirinya meningkat saat disaksikan orang banyak. “Yang paling menarik main di LIMA itu gengsinya. Penontonnya banyak. Euforianya sangat berkesan,” kata Yesaya.

Sepanjang perjalanan menjadi pebasket muda, perjuangan Yesaya tak luput dari kerja keras, doa, serta dukungan dari orang-orang terdekat. Kedua orang tuanyalah yang selalu mendukung penuh terhadap pencapaian Yesaya saat ini.  “Motivasi utama saya adalah kedua orang tua. Mereka selalu mendukung saya dalam keadaan apa pun. Saya ingin mempersembahkan keberhasilan saya untuk mereka. Kemudian, motivasi juga datang dari teman satu tim. Mereka juga keluarga saya, tempat saya berlatih dan mengevaluasi kemampuan saya hingga saat ini. Tak lupa dukungan dari pelatih-pelatih saya. Dari sana saya terbiasa memulai kerja keras,” jelasnya.

Pemain timnas yang pernah bermain di FIBA Asia di Thailand pada 2018 ini mengaku bahwa kegiatannya sekarang hanyalah fokus kuliah dan ingin membangun tim putra UPH. Segudang pengalaman ia bawa untuk memperbaiki kualitasnya di sini. “Di timnas belum ada jadwal untuk bermain lagi. Jadi, sekarang saya masih fokus pada basket kampus saja. Kuliah juga tengah libur karena sedang peralihan ke semester empat. Kesaan ikut FIBA tahun lalu tentu bertemu banyak teman dari luar dan bisa sharing banyak dengan mereka. Saya jadi lebih bisa mengevaluasi diri saya dan tim karena banyak perbedaan dan pelajaran dari sana yang bisa saya petik,” ujar Yesaya menambahkan.

Selain itu, menjalani kehidupan sebagai student-athlete tidaklah mudah bagi Yesaya. Ia harus berjuang keras menyetarakan pendidikan dan hobinya itu. Ia bercerita tentang kesehariannya. Llatihan di UPH sudah cukup berat karena dimulai pukul 5 pagi. Setelah latihan, ia harus kuliah. Namun, itu sudah pilihannya dari awal yang harus ia jalani. 

“Jadi student-athlete itu memang berat. Jalani terus saja. Jangan berhenti di tengah jalan. Jangan lupa, perbanyak doa dan perbaiki kualitas akademik agar menunjang karier kita nantinya. Bahagiakan mereka yang sudah mendukungmu,” tutup Yesaya.

Comments

Popular posts from this blog

Arighi: Doa adalah Kekuatan dari Dalam

Rani: Ingin Menjadi Seperti Kartini yang Menginspirasi