Posts

Showing posts from July, 2019

Arighi: Doa adalah Kekuatan dari Dalam

Image
Muhamad Arighi adalah mahasiswa Teknologi Pangan dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Latar belakang awal mula ia terjun ke dalam bidang olahraga karena seorang ayah yang pelatih. “Dulu waktu kecil, saya setiap hari ikut ke lapangan. Main di pinggir-pinggir lapangan, lama-kelamaan suka. Dulu disuruh memilih antara tenis atau basket. Kata papa, kalau tenis, hadiahnya untuk diri sendiri. Kalau basket, hadiahnya dibagi 12 orang. Namun, saya tetap memilih basket karena sudah kenal basket lebih dulu daripada tenis,” kata Arighi. foto: doc. LIMA Menurut Arighi, pengalamannya bisa sampai seperti sekarang karena semua dijalani dengan kesungguhan. Dukungan banyak pihak, dari pelatih, tim, dan orang-orang yang disayangi, juga menjadi alasan ia bisa seperti sekarang. “Yang paling berkesan menjadi student-athlete adalah tantangannya. Saya harus bisa menjadi atlet sekaligus mahasiswa pada umumnya,” kata pebasket di klub Gading Sakti ini. Arighi mengaku bahwa masalah terberatnya adalah da

Inner Strength: Tiana Percaya pada Proses

Image
foto: doc. LIMA Putu Tiana Widiastari merupakan student-athlete Universitas Esa Unggul (UEU). Mahasisiwi yang akrab disapa Tiana ini sudah mengikuti LIMA Basketball sejak musim kelima. Sejak kelas 3 SD, dirinya sudah mulai terjun di bidang olahraga. Kesukaannya terhadap basket berawal dari melihat teman yang suka bermain olahraga itu. “Dari SD sudah ikut ekstrakurikuler di sekolah. Latihan setiap sore agar bisa ikut kompetisi antar-SD. Saat SMP, saya masuk ke sekolah yang tidak terlalu mendukung basket, tapi lebih menonjolkan akademik. Saya pun mulai mengimbangi belajar dan basket. Waktu latihan basket di sekolah juga lebih berkurang. Saat itu ada tawaran ikut klub di kota lain. Saya harus bolak-balik tiga kali dalam seminggu ke kota lain hanya untuk latihan basket. Papa selalu mengantar saya. Saat itu saya juga berkesempatan untuk pertama kalinya mewakili Provinsi Bali. Akhirnya, saya latihan di kota berbeda itu sampai lulus SMA,” cerita pebasket kelahiran 13 Agustus 1998 ini

Rani: Ingin Menjadi Seperti Kartini yang Menginspirasi

Image
foto: doc. LIMA Yusrani Noory Assipalma, 21 tahun, adalah mahasiswa Desain Interior dari Universitas Trisakti (Usakti). Sebelum ia berkuliah, orang tuanya menginginkan ia menjadi dokter. Namun, Rani merasa tidak memiliki bakat sama sekali di bidang itu. Akhirnya, sang ibu memberinya pilihan lain melihat pebasket berhijab ini lebih menyukai seni dan senang mendekorasi kamarnya. Rani terinpirasi gim komputer, “The Sims”, sehingga ia memutuskan untuk mengambil jurusan desain interior di kampusnya. Tahun ini merupakan pengalaman pertama baginya mengikuti LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) Season 7. Namun, dunia basket bukan hal asing bagi dirinya. “Sebelum bermain di sini, saya ikut klub profesional juga sehingga jarang bermain di kampus. Klub profesional pertama saya adalah Merpati Bali. Sekarang saya bermain di Surabaya Fever,” kata Rani. “Saya tertarik bermain di LIMA Basketball karena LIMA merupakan salah satu wadah terbesar untuk berkompetisi

Uncen: Debutan Mengesankan dari Papua

Image
Tahun ini menjadi pengalaman baru bagi tim putra Universitas Cenderawasih  (Uncen) Jayapura dalam mengikuti perhelatan LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) Season 7.  Dalam duel pertamanya, tim debutan itu harus menghadapi tim tradisional Jakarta. Universitas Esa Unggul (UEU) adalah yang pertama kali mereka hadapi. foto: doc. LIMA Dalam laganya, Uncen unggul sepanjang tiga kuarter sebelum akhirnya mereka kalah 31-44 dari UEU. Meski begitu, pelatih Uncen ini tetap bangga anak asuhnya bisa berhadapan dengan tim kuat. “Anak-anak sudah bermain dengan sangat bagus. Tapi di menit-menit akhir, kami kecolongan karena ada beberapa kesalahan strategi yang kami lakukan. Selain itu, Esa Unggul juga tim yang sangat berpengalaman. Saya tahu bahwa mereka sudah beberapa kali juara dan finalis. Kami bangga bisa bersanding dan mengimbangi dengan tim yang sudah finalis,” ucap Yoppi France Giay, pelatih Uncen. Keistimewaan lain Uncen yang segera terlihat dari laga

Erlan: Berusaha Menjaga Salat 5 Waktu

Image
foto: doc. LIMA Erlan Perkasa adalah student-athlete dari Universitas Esa Unggul (UEU). Student-athlete yang tengah berkuliah di semester 6 ini sudah bermain di LIMA sejak season 5. Selain fokus dengan kuliah dan latihan basket, ia juga memperkuat klub Gading Sakti yang berada di Divisi Satu. Sejak kecil, Erlan sudah menyukai olahraga. Ayahnya juga seorang atlet. “Hampir semua cabang-cabang olahraga, seperti badminton, voli, bola, dan renang, saya ikuti waktu kecil. Namun, akhirnya jatuh cintanya sama basket,” kata Erlan. “Papa dulu atlet voli. Mungkin faktor lingkungan keluarga yang melatarbelakangi saya jadi suka sama basket. Saya empat bersaudara. Kedua kakak saya laki-laki, dan mereka main basket. Jadi, mau enggak mau saya juga main basket sama mereka,” tambahnya. Sebagai student-athlete yang harus pandai membagi waktu, tentu hal ini tidak mudah bagi Erlan. Ia menceritakan bagaimana pengalamannya selama menjadi student-athlete. “Rasanya capek banget. Saya harus berusaha

Uncen, Tim Baru dari Tanah Papua di GJC

Image
foto: doc. LIMA Jakarta – LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) Season 7 akan digelar pada 24 – 31 Juli 2019. Pertemuan teknis mengawali rangkaian perjalanan LIMA Basketball di regional Jakarta. Kegiatan ini berlangsung di Univerisitas Pelita Harapan (UPH) pada Selasa (23/7). Ajang ini diikuti oleh 18 tim, yang terdiri dari 10 tim putra dan 8 tim putri. Pul A ditempati oleh Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA 45), President University (PU), dan Universitas Kristen Indonesia (UKI). Pul B diisi Universitas Esa Unggul (UEU), Perbanas Institute, Universitas Budi Luhur (UBL), Universitas Tarumanagara (Untar), dan Universitas Cenderawasih (Uncen). Sementara itu, Pul X diisi oleh tim putri UEU, Untar, UNJ, dan PU. Pul Y ditempati oleh tuan rumah sendiri, UPH, Perbanas, Universitas Trisakti (Usakti), dan UIN Syarief Hidayatullah (UIN Jakarta). PU, UKI, dan Uncen ad

Alam: Jadi Panpel, Saya Belajar Disiplin dan Tanggung Jawab

Alamsyah Panji Ramadhan adalah seorang mahasiswa berusia 20 tahun asal Subang. Saat ini ia sedang menginjak semester 5 di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) merupakan program studi yang sedang ia tempuh di kampusnya. Putra Subang ini berkesempatan menjadi panitia pelaksana (panpel) pada perhelatan LIMA Basketball: Blibli.com West Java Conference (WJC) Season 7 yang diadakan di GOR Pajajaran, Bandung. Dalam wawancaranya, Alam kerap membagikan pengalamannya selama menjadi panpel. Berbagai dampak positif dapat ia rasakan saat bertugas di divisi keamanan itu. “Menjadi panpel di kegiatan ini mendidik saya untuk terbiasa disiplin dan bisa mengatur waktu. Selama bertugas, tanggung jawab juga semakin bertambah. Dari sini saya bisa belajar lebih banyak hal. Selain itu, teman juga bertambah. Kami bisa jadi akrab satu sama lain. Hubungan sosial juga meluas,” kata Alam. Suka dan duka juga meliputinya selama ia bertuga

Senny Wirantie Chartoyo: Latih Mental Lewat LIMA

Image
foto: doc. LIMA Senny Wirantie Chartoyo merupakan pebasket muda dari STIE Kesatuan. Mahasiswi kelas karyawan ini menjelaskan ketertarikannya bermain di LIMA. “Pertama, karena saya mendapat beasiswa di kampus. Lalu, saya ingin bermain karena LIMA merupakan ajang olahraga bergengsi untuk mahasiswa. Ditambah lagi ada kewajiban juga dari kampus. Saya tentu senang mendapat dukungan dari kampus,” kata Senny bersyukur. Senny juga menjelaskan bahwa yang ia nantikan selama ini akhirnya terwujud bersama LIMA. “Main di LIMA pasti karena ingin menambah pengalaman. Aku Saya dari Bogor dan lebih sering bermain di turnamen di Jakarta. Akhirnya baru kali ini bisa main di Bandung karena LIMA juga menggelar kategori tim putri,” jelasnya. Bicara soal pengalaman, bermain di LIMA sudah tidak ia ragukan lagi. “Saya di sini bisa menambah teman, juga jam terbang. Latihan pun lebih intensif. Kampus menargetkan partisipasi di LIMA. Di kampus latihan biasanya 3 kali dalam seminggu. Tapi karena ada LIMA