Semangat Althof Sambut LIMA Basketball Musim Ketujuh

Althof Dwira Satrio adalah mahasiswa Universitas Esa Unggul (UEU). Mahasiswa Ilmu Komunikasi ini pernah mengikuti kompetisi dalam LIMA Basketball musim keenam pada 2018.
Althof dan tim menjadi finalis LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) dan LIMA Basketball Nationals musim lalu itu. Selama bermain di LIMA, ia mengaku senang mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru saat bertanding. Di sana, ia bertemu dengan banyak pemain hebat dari universitas-universitas lain.
Kegiatan Althof saat ini yaitu fokus kuliah dan berlatih di pemusatan latihan tim (training camp) Pra-PON tim DKI Jakarta untuk akhir Juni mendatang. Di tengah kesibukannya ini, Althof menceritakan bagaimana ia mengatur waktu agar tetap profesional. “Jadwal latihan di Pra-PON ini menyesuaikan dengan jadwal kuliah saya. Dengan begitu, saya jadi lebih mudah membagi waktu. Sekalipun bentrok, tim DKI Jakarta sudah memberikan surat dispensasi. Untuk masalah konsistensi, itu hanya masalah mau atau tidak mau saja,” ujar Althof.
Pria kelahiran 1998 ini menceritakan awal mulanya memulai menjadi pebasket. “Pertama kali bermain basket itu saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tapi belum serius. Saat itu ayah saya masih ingin melihat di bidang apa potensi saya. Jadi, ayah mengajak saya untuk melakukan banyak jenis olahraga, seperti futsal, sepak bola, golf, dan taekwondo. Sampai akhirnya saya bisa menemukan potensi saya sendiri di olahraga basket saat kelas 10 di SMAN 3 Jakarta,” cerita Althof. Ia pun mengakui bahwa keuntungan menjadi student athlete adalah bisa mendapatkan beasiswa 100% untuk kuliah sehingga dapat meringankan beban orang tua.
Althof juga mengatakan bahwa kedua orang tuanyalah yang memotivasi dirinya untuk bisa sampai seperti sekarang. “Waktu itu orang tua bilang bahwa bila sudah terjun di satu bidang yang disukai, maka saya harus maksimal dan jangan menyia-nyiakan waktu,” sambungnya.
Menjelang LIMA Basketball musim ketujuh, Althof mengakui bahwa ITHB dan UPH merupakan lawan tanding yang paling sulit disaingi. Kedua tim asal universitas tersebut memiliki sejumlah pemain yang bagus.
Meski begitu, ia tetap bersemangat menyambut LIMA Basket musim mendatang. “Saya excited, apalagi kami tahu Nationals akan digelar di Jakarta season ini. Jadi, kami bisa lebih bersemangat dengan dukungan sebagai tuan rumah,” ujarnya. Althof dan tim optimistis menang. Ia berniat memaksimalkan latihan. “Kami berkomitmen harus juara. Jadi latihannya ada tujuan yang sama. Kami mesti serius dan mengurangi canda, contohnya,” lanjutnya.
Melihat kondisi timnya, ia pun mengerti bagaimana harus mengontrol timnya dalam situasi tertentu. “Konflik kecil pasti sesekali muncul. Wajar karena latihannya memang keras. Kami sama-sama mengerti kondisi seperti ini. Jikalau masalahnya membesar, kami akan briefing usai latihan supaya semuanya jernih,” tutup pebasket muda ini.

Comments

Popular posts from this blog

Yesaya: Bahagiakan Pendukungmu!

Arighi: Doa adalah Kekuatan dari Dalam

Rani: Ingin Menjadi Seperti Kartini yang Menginspirasi