Alfi UAD Inspirasi Student Athlete
foto: doc. LIMA |
Menurut Alfi, olahraga basket juga tidaklah mudah. Ia merasa berkesulitan karena menganggap dirinya saat itu masih awam. “Kesulitan itu ada saat awal saya belajar mengenal basket. Dulu masih awam sehinggga sulit mengingat peraturan basket yang cukup banyak,” ucapnya. Saat itu ia dikenalkan oleh kakak sepupu untuk bermain basket. Dari sinilah awal mula ia mulai tertarik dengan olahraga ini.
Pebasket muda ini juga pernah bermain di musim keenam LIMA Basketball Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference (CJYC). Ia mengaku terksesan dengan adanya penyelenggaraan turnamen tersebut. “Di sana banyak lawan yang tangguh sehingga saya lebih termotivasi untuk lebih baik lagi,” ucapnya. Selain itu, ia juga pernah meraih All Academic Player di LIMA National Season 6. Bagi Alfi, prestasi itu adalah yang paling mengesankan dan membanggakan.
Di tengah kesibukannya sebagai student athlete, Alfi juga aktif berorganisasi di kampusnya sebagai pengurus UKM Basket UAD. Selain itu, ia juga tengah berusaha menyelesaikan studinya (skripsi). Dalam kesehariannya sebagai mahasiswa, tak jarang Alfi merasakan kejenuhannya saat belajar. Pantai atau perbukitan menjadi pilihan Alfi di kala jenuh untuk mengembalikan suasana hati yang kurang baik. “Saya rasa semua orang pernah mengalami kejenuhan. Untuk solusinya, saya memilih untuk menyegarkan diri sejenak. Pergi ke tempat dengan suasana alam seperti pantai atau bukit, bisa mengembalikan mood belajar lagi,” ucapnya. Ia mengaku bahwa menjadi student athlete menjadikan dirinya banyak belajar dalam hal mengatur waktu.
Sebagai student athlete yang aktif di kampus, tentunya Alfi memiliki waktu yang cukup padat untuk mengatur aktivitasnya. “Untuk pembagian waktu, saya sudah membuat jadwal dari awal. Dalam seminggu saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan. Jadin tidak ada jadwal yang berbenturan. Kuliah dan basket saya lancar, hang out bareng teman-teman juga ada,” kata Alfi.
Hebatnya lagi, pria berdarah Buton ini juga memiliki IPK yang baik, yakni 3,90. Alfi merasa dukungan itu berasal dari kampus yang luar biasa dalam segi fasilitas dan peran orang tua yang selalu memberikan dukungan moral. Menjadi student athlete juga memberikan dampak yang baik terhadap gaya belajarnya. Alfi termotivasi untuk tetap aktif di basket dan juga unggul dalam bidang akademiknya secara bersamaan. Ia juga menambahkan bahwa dirinya mendapatkan latihan mental dari luar bersama teman sepermainan dan kakak senior, sehingga mentalnya terbentuk dari sana. Sementara itu, latihan fisik ia dapatkan dari pelatih
Kedua orang tuanya pun sangat memotivasi terhadap keberhasilannya. “Motivasi saya pertama dari orang tua. Saya ingin membuktikan kepada mereka bahwa kegiatan yang saya ikuti itu positif dan dapat membanggakan. Saya percaya dengan kata ‘never give up’. Dalam benak saya, kata-kata itu selalu memotivasi saya agar bisa sampai seperti sekarang,” tuturnya. Tak lupa, ia juga selalu mempersembahkan keberhasilan tersebut untuk kedua orang tuanya.
“Pahami diri sendiri, lampauilah batasmu. Mulailah bermimpi, dan jangan menyerah. Di sana ada prestasi yang sedang menanti untuk kamu raih. Terima kasih, dan tetap semangat ya, teman-teman!” pesan Alfi untuk generasi muda.
Comments
Post a Comment