Ivan: Jadi Panpel Komentator, Asah Public Speaking

foto: https://instagram.com/i.vanrh?igshid=e313c7fqwes4

LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) Season 7 baru saja selesai pada Rabu (31/7). Muhammad Ivan Rezky Heri merupakan salah satu panitia pelaksana (panpel) berbakat yang bertugas dalam perhelatan ini. Akrab disapa Ivan, ia adalah mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar). Mahasiswa berstatus semester tiga ini fokus pada konsentrasi manajemen. Dirinya bertugas sebagai komentator pertandingan basket live stream di kanal Youtube LIMA.

“Awalnya sempat nervous karena nggak yakin jadi komentator live stream di Youtube. Apalagi akan ditonton se-Indonesia. Tapi saya bersyukur bisa dikasih kepercayaan untuk melakukan ini. Ternyata banyak pelajaran yang bisa dipetik. Saya jadi lebih percaya diri untuk melatih kemampuan public speaking,” kata Ivan.

Ivan mengaku, dirinya tertarik mengikuti panpel di LIMA karena ingin menambah pengalaman untuk terjun bekerja secara profesional dan memperluas koneksi. Ia merasa LIMA merupakan wadah yang sangat dibutuhkan Indonesia dalam pengembangan atlet-atlet muda masa depan Indonesia. Berkat adanya LIMA, pembinaam jadi lebih mudah dilakukan karena banyak pemain muda di liga pro Indonesia saat ini (cabor manapun) yang mengawali dari LIMA.

Pria humoris ini memiliki hobi bernyanyi, bermain gitar, dan bermain basket. Tak jarang, ia suka menuliskan lagu dari kegemarannya bermain musik. Ivan mengaku, dengan ia menulis lagu, dirinya bisa menuangkan semua perasaannya untuk bercerita. “jujur, saya suka menuliskannya menjadi sebuah lagu. Karena buat saya, musik adalah wadah untuk bercerita atau mungkin bisa mewakili orang-orang di sekitar yang sama dengan saya,” tutur pria berdarah Jawa-Bugis ini.

“Saya menulis lagu untuk mengajak orang-orang agar berani menghadapi masalahnya. Seberat-beratnya masalah yang kita hadapi, kita ini tidak sendiri. Saya ingin menuliskannya menjadi sebuah lagu,” ucapnya menambahkan.

Sudah empat lagu yang ia tulis. Dirinya berharap bisa terus berkarya sampai memiliki album sendiri. Salah satu lagu favoritnya ia tuliskan dalam bahasa Inggris.
“Take a break for a minute.
Go out and feel the wind blow upon your skin.
And watch the sunshine smiles upon you.
And realize that your life is wonderful,” tulis Ivan dalam lirik lagunya.

Dalam kesehariannya, Ivan termotivasi oleh ayahnya sendiri. Baginya, ialah yang mendorong dirinya bisa berkarya dan terus maju sampai sekarang. Priscilla Setiawan & Tino Hutabarat, founder komunitas Earhouse Guitar Club yang menjadi tempat ia bermusik saat ini, juga menjadi salah satu inspirasinya untuk bermusik.

Selain menulis lagu, pria kelahiran Ujung Pandang, 20 Oktober 1998 ini merupakan seorang pelatih baket di SMK Waskito. Sebelumya, ia juga pernah menjadi asisten pelatih di SMAN 9 Tangerang Selatan saat ia masih kelas 12 di SMA Dharma Karya UT. “Awal mula bisa jadi pelatih, karena awalnya diajak untuk membantu saja, tapi lama-kelamaan seru dan akhirnya saya bikin lisensi pelatih,” tuturnya.

Sebagai pelatih muda yang masih mahasiswa, Ivan berharap agar sekolah bisa lebih memaksimalkan dalam mewadahi siswa-siswinya di bidang nonakademik. Menurutnya, banyak anak-anak sekolah yang justru lebih berpotensi di bidang olahraga. Karena masih ada beberapa sekolah yang terlalu berfokus di bidang akademik saja, sehingga terkesan mematikan bakat anak-anak di bidang nonakademik. Ivan pun selalu memosisikan dirinya sebagai teman berlatih untuk anak-anaknya. Ia ingin menekankan kepada anak-anaknya agar mengembangkan bakat yang mereka sukai. 

"Saya ingin anak-anak muda sekarang juga lebih peduli dan sadar terhadap perubahan lingkungan sekitar. Kalau memang ingin sukses di suatu bidang yg dicintai, cukup dengan konsisten dan lakukan sepenuh hati. Jangan lupa bergaul, koneksi itu penting. Jadi banyakin bergaul di lingkungan positif yang bisa mendorong kita jadi semangat dan mau melangkah lebih jauh lagi. Dan jangan manja," pesan penggemar Lebron James, Thom Yorke, Chris Martin, Ed Sheeran, dan John Mayer ini.

Penulis lagu yang juga fasih berbahasa Inggris ini, tengah mempelajari bahasa Prancis. Dalam bahasa Prancis-nya, ia mengatakan “incroyable” untuk LIMA. Yang artinya, luar biasa.

Comments

Popular posts from this blog

Yesaya: Bahagiakan Pendukungmu!

Arighi: Doa adalah Kekuatan dari Dalam

Rani: Ingin Menjadi Seperti Kartini yang Menginspirasi